Miror
Aku
bercermin, melihata diriku sendiri..
"Kamu
cukup indah untuk di sia2kan oleh orang tersebut. Kamu pantas mendapatkan yang
lebih baik, yang lebih menghargaimu, yang lebih bisa mencintaimu"
Bisikan
itu selalu terdengar saat aku mulai mengevaluasi setiap inci dari peampilanku.
"Come
on,, banyak yang belum kamu temui.
Jangan berhenti di satu titik menjemukan ini"
Aku mulai
memperhatikan diriku lebih detail. "bisakah aku setegar dirimu? Bisakah
aku masih menyemangati diriku sendiri sepertimu saat ini? Aku iri padamu"
"kita
iini sama. Kita inni satu tubuh, satu bayangan. Kenapa kaau selalu ingkar dan
menolakku?"
"aku
fikir kkita ini bberbeda, entah… tapi aku yakin kita sangat berbeda"
"aku
juga merasakan sakitmu, senangmu, aku tau segalanya pada dirimu."
"hhh..
Sudahlah.."
Aku mulai
menjauhi cermin itu, terduduk lesu dilantai. Kepalaku entah mengapa terasa
berat sekali sekarang. Sekali lagi aku
melihat cermin itu memperhaatikan ppantulan kosong tak berpenghuni.
"bisakah
kau meyakinkanku kalau kita benar-benar satu nyawa?"
Komentar
Posting Komentar